Seputar Pembelajaran Matematika dan Pemanfaatan IT

Sabtu, 05 Maret 2022

Eksplorasi Konsep - Pembelajaran Sosial Emosional

 

 KASUS 1

Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar 17 Agustus untuk memfinalisasi acara, Bapak Eling masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran geografi. Sejak pagi, Bapak Eling sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Bapak Eling melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu siswa, Diana,

Pak Eling mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Bapak Eling spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan?”  Seisi ruang kelas terkejut.  Wajah Diana memerah.  Ia tampak malu dan tidak menyangka Bapak Eling merespon sekeras itu.

  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat dan jelas.
  2. Apa kompetensi sosial dan emosional yang dibutuhkan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya
  3. Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

Jawaban :

  1. Situasi yang dialami Bapak Eling adalah 1) kelelahan mengajar 3 kelas dari pagi, 2) kecewa pada Diana karena tidak mengindahkan instruksi dengan mengerjakan tugas mata pelajaran lain, dan 3) mengalami tekanan karena akan mengadakan rapat besar finalisasi acara.
  2. Kompetensi sosial dan emosional yang dibutuhkan Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut adalah: (a). Kesadaran Diri-Pengenalan Emosi. Melalui kesadaran diri, Bapak Eling dapat memberi respons terhadap kondisi yang dihadapi dengan lebih tepat. Bapak Eling dapat menerapkan kesadaran penuh melalui teknik STOP berhenti, Tarik napas dalam, amati, lanjutkan). (b). Pengelolaan Diri. Meskipun Bapak Eling memiliki banyak tugas, pada saat melakukan pembelajaran seharusnya Bapak Eling mengelola emosi dan fokus pada pencapaian tujuan, yaitu memfasilitasi siswa belajar. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, barulah Bapak Eling beralih ke tugas berikutnya. (c). Kesadaran Sosial-Keterampilan Berempati. Bapak Eling seharusnya dapat merasakan posisi Diana berada, dan melihat perspektif dari sudut pandang Diana. Mungkin Diana mengerjakan tugas mata pelajaran lain karena kewalahan mengatur jadwal.
  3. Seandainya saya adalah Bapak Eling, saya akan melakukan kesadaran penuh melalui teknik STOP, melakukan pengenalan emosi, pengelolaan diri, dan berempati. Dengan demikian, saya akan dapat mengontrol emosi, tidak membentak Diana, tetapi berbicara dengan pelan, mengingatkan kesepakatan kelas, dan saya fokus pada kegiatan pembelajaran.


KASUS 2

Selesai kegiatan belajar-mengajar berakhir, Bapak Eling memimpin rapat panitia besar yang akan memutuskan revisi akhir acara. Rapat yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam menghasilkan tugas baru bagi Pak Eling untuk mempelajari perubahan proposal acara.  Pak Eling perlu memastikan semua perencanaan, pengaturan personil, dan pengaturan anggaran sudah tepat. Sesuai rencana, panitia acara sudah harus mulai bekerja setelah proposal disetujui oleh kepala sekolah.  Oleh karena itu, Bapak Eling diminta untuk mengirimkan proposal ini kepada kepala sekolah selambat-lambatnya lusa. Karena mendahulukan proposal ini, Bapak Eling pun lupa menyiapkan rubrik untuk pembelajaran geografi keesokan harinya. Keesokan paginya, Bapak Eling, masuk kelas dan lupa mengunduh rubrik proyek geografi sehingga proses pembelajaran sempat tersendat.

  1. Apakah situasi yang dihadapi  Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.
  2. Apa kompetensi atiha dan emosional yang diperlukan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan kerangka atau panduan yang ada di artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)
  3. Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

Jawaban :

  1. Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah mengerjakan beberapa tugas dalam waktu bersamaan, yaitu merevisi proposal perencanaan, pengaturan personil, dan pengaturan anggaran) dalam waktu singkat, dan melakukan tugas utama mengajar.
  2. Kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan Bapak Eling adalah: (a). Kesadaran diri-pengenalan emosi. Dalam melakukan tugasnya sebagai guru dan panitia, Bapak Eling seharusnya melakukannya dengan kesadaran penuh mindfulness), sehingga apa yang seharusnya dikerjakan tidak terlupakan. (b). Pengelolaan diri. Melalui pengelolaan diri, Bapak Eling dapat mengelola emosi sehingga tujuan yang diharapkan tercapai.  Bapak Eling dapat menyusun daftar tugas yang harus dikerjakan, yaitu revisi proposal dan mengajar. Dalam menjalankannya, Bapak Eling bisa fokus sehingga hasilnya optimal. (c). Keterampilan berelasi. Agar tugas kepanitiaan tidak menjadi beban, Bapak Eling dapat membagi peran dalam panitia, misalnya meminta tolong pada sekretaris untuk membantu revisi proposal.
  3. Jika saya sebagai Bapak Eling, saya akan 1) menerapkan kesadaran penuh (mindfulness); 2) mengelola diri, yaitu membuat daftar tugas yang akan dikerjakan agar tidak tercecer; dan 3) Menggunakan keterampilan mengelola tugas  dan peran dalam kelompok, yaitu meminta tolong pada anggota panitia lain untuk mebantu merevisi proposal.


KASUS 3

Saat mempelajari proposal acara 17 Agustus di antara jam mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid, Bapak Eling menyadari salah seorang murid kelas 10 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Pak Eling memanggil murid tersebut. Murid tersebut mengungkapkan pada Bapak Eling bahwa dia sebenarnya merasakan atih dan mengantuk saat berada di dalam kelas maupun di rumah karena atihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Bapak Eling menilai, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet.

  1. Apakah situasi  yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat,  padat, dan jelas.
  2. Apa kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan kerangka atau panduan yang ada di artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)
  3. Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

Jawaban :

  1. Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah mengerjakan beberapa tugas bersamaan, kurangnya pengelolaan emosi dan kurangnya kesadaran sosial empati). Dalam hal mengelola emosi Bapak Eling terlalu terburu-buru menilai bahwa siswa kurang berusaha keras. Padahal sebenarnya Bapak Eling lah yang terlalu banyak mengambil peran dalam panitia sehingga menjadi tertekan. Dalam hal empati, Bapak Eling tidak melihat dari sudut pandang siswa atlet tersebut, yaitu tuntutan Latihan yang padat dan akademik di sekolah yang tidak ringan.
  2. Kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan  Bapak Eling adalah (a).Kesadaran Diri-Pengenalan Emosi. Melalui kesadaran diri, Bapak Eling dapat memberi respons terhadap kondisi yang dihadapi dengan lebih tepat. Bapak Eling dapat menerapkan kesadaran penuh melalui teknik STOP berhenti, tarik napas dalam, amati, lanjutkan). (b).Pengelolaan Diri. Meskipun Bapak Eling dikejar deadline proposal, namun pada saat mengoreksi pekerjaan siswa seharusnya Bapak Eling mengelola emosi dan fokus pada pencapaian tujuan. Setelah  mengoreksi pekerjaan siswa selesai, barulah Bapak Eling beralih pada proposal, atau fokus pada proposal dulu, setelah selesai baru mengoreksi pekerjaan siswa. (c). Kesadaran Sosial-Keterampilan Berempati. Bapak Eling seharusnya dapat merasakan posisi siswa atlet berada, dan melihat perspektif dari sudut pandang siswa. Siswa sebagai atlet memiliki jadwal Latihan yang padat dan tugas sekolah yang menuntut fokus, sementara fisiknya sudah lelah.
  3. Jika saya sebagai Bapak Eling, yang saya lakukan adalah: 1) menerapkan kesadaran penuh mindfulness) dalam setiap kegiatan; 2) fokus pada satu kegiatan, misalnya menyelesaiakan proposal dahulu, baru mengoreksi pekerjaan siswa; 3) memandang masalah dari sudut pandang siswa, yaitu banyaknya kegiatan yang dikerjakan memerlukan perlakuan berbeda; dan 4) mengajak siswa atlet melakukan restitusi, tentang apa yang akan dilakukan untuk memenuhi tugasnya.


KASUS 4

Setelah selesai memeriksa proposal acara 17 Agustus, Bapak Eling mengirimkan proposal tersebut kepada kepala sekolah. Ternyata proposal yang dikirimkan oleh Bapak Eling dinilai tidak sesuai oleh kepala sekolah. Kepala Sekolah meminta agar isinya sesuai dengan pengarahan awal yaitu agar acara lebih banyak melibatkan orang tua murid. Bapak Eling tidak menyangka jika dia harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Revisi proposal tentu akan memakan waktu lagi dan Bapak Eling sudah membayangkan ini akan menghambat tugas-tugasnya yang lain. Bapak Eling mengungkapkan hal ini kepada wakil ketua panitia. Bapak Eling mengungkapkan bahwa dia tidak mau mengubah proposal dan meminta Wakil  Ketua Panitia tersebut yang merevisi proposal.

  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat,  dan jelas.
  2. Apa kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan kerangka atau panduan yang ada di artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)
  3. Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

Jawaban :

  1. Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah merasa capek karena sudah mengerjakan proposal 17 Agustus bahkan dikerjakan di sela-sela sambil mengerjakan tugas-tugas penting lainnya sebagai guru. Pak Eling juga merasa kecewa karena ternyata proposalnya tidak diterima oleh kepala sekolah.
  2. Kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan  Bapak Eling adalah : (a). Pengenalan diri/Pengelolaan Diri – Mengelola Emosi dan Fokus untuk Mencapai Tujuan. Hal ini dibutuhkan Pak Eling untuk bisa fokus pada apa yang sedang dihadapi saat itu dan apa yang sedang dikerjaan saat itu, meskipun beliau berperan sebagai ketua panitia tetapi beliau juga harus mengikuti arahan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah selama itu baik. (b). Kesadaran Diri - Pengenalan Emosi. Pak Eling bisa menanyakan ke diri sendiri terlebih dahulu apa yang sedang dia rasakan saat menghadap Kepala sekolah, apakah merasa capek, kecewa atau khawatir dengan hasil proposal yang disampaikan ke kepala sekolah. Setelah menemukan jawabannya Pak Eling bisa melanjutkan dengan melakukan metode STOP (berhenti sejenak, tarik nafas, amati apa yang sedang terjadi baik yang terjadi pada diri sendiri atau keadaan disekelilingnya, baru melanjutkan aktifitas selanjutnya) untuk mengembalikan kesadaran diri sepenuhnya pada saat ini. Dan mengambil langkah yang lebih baik kedepannya agar mendapatkan kesepakatan win-win solution. (c). Kesadaran Sosial - Keterampilan Berempati. Jika Pak Eling sudah memiliki pemahaman dan kemampuan mengenal serta mengelola diri sendiri, maka Pak Eling akan membangun kemampuan untuk menempatkan diri dan melihat perspektif orang lain. Pak Eling akan merasa tidak apa-apa jika ada orang lain yang tidak sepemahaman dengan dirinya, karena beliau menyadari bahwa suatu waktu beliau tidak juga harus sependapat dengan orang lain. (d). Keterampilan Berelasi – Kerja Sama dan Resolusi Konflik. Keterampilan mengelola tugas dan peran dalam kelompok, Bagaimana mengelola peran yang berbeda-beda?. Dalam berorganisasi semua orang harus mengerjakan tanggungjawab sesuai peran masing-masing. Pak Eling tinggal membuka ulang job description yang sudah ditetapkan dari awal. Untuk itu, penjabaran pekerjaan sangat penting disampaiakan dari awal sehingga tidak muncul saling lempar pekerjaan. (e) Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab. Pengambil keputusan yang bertanggung jawab akan mempertimbangkan semua aspek, alternatif pilihan, berikut konsekuensinya, sebelum kemudian mengambil keputusan. Begitupun Pak Eling yang sudah mengambil keputusan terhadap proposal tersebut. Dari awal kepala sekolah sudah mengarahkan untuk lebih banyak melibatkan wali murid, dan jika hal itu tidak dituangkan dalam proposal acara seharusnya Pak Eling harus berani mempertanggungjawabkannya dan menyampaikan alasan yang tepat dan masuk akal yang sekiranya bisa diterima oleh kepala sekolah.
  3. Jika saya sebagai Bapak Eling, yang saya lakukan adalah: (a) Karena dari awal kepala sekolah sudah mengarahkan untuk melibatkan lebih banyak orang tua, maka sebelum maju untuk menyampaikan proposal tentunya saya sudah menyiapkan alasan dan berbagai jawaban alternatif jika proposalnya ditolak oleh kepala sekolah untuk kemudian mendiskusikannya dan mencari jalan keluar yang terbaik mengingat waktunya sudah sangat terbatas. (b) Jika memang tidak diterima proposalnya, maka dengan penuh tanggung jawab saya akan mengumpulkan tim lagi dan berkoordinasi untuk mengatasi hal tersebut. Dan segera mengambil tindakan sesuai dengan yang saat itu dibutuhkan dengan pekerjaan saat itu yaitu segera merubah proposal, (c) Saling menguatkan dan memotivasi bahwa semua akan baik-baik saja, apalagi peran sebagai ketua panitia yang harus mampu menebarkan suasana yang positif ke seluruh anggota agar tidak muncul ke-chaos-an dalam tim.


KASUS 5

Setelah bekerja selama 5 tahun di sekolah yang sama, Bapak Eling merasa mulai kewalahan dengan berbagai tanggung jawab tambahan yang harus dijalankan. Bapak Eling mendapatkan tanggung jawab ekstra karena dipercaya oleh kepala sekolah. Kepala sekolah melihat pengalaman Bapak Eling sudah jauh lebih banyak dibandingkan guru-guru yang lain. Itu sebabnya, Bapak Eling diminta untuk menjadi penanggung jawab beberapa  acara penting di sekolah, menjadi wakil sekolah di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Awalnya Bapak Eling merasa tugas tambahan tersebut sangat menantang. Namun saat ini, dia tidak merasa tertantang lagi. Ditambah dirinya merasa bahwa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru juga semakin menurun. Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat pengunduran diri.

  1. Apakah situasi yang dihadapi  Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.
  2. Apa kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan kerangka atau panduan yang ada di artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)
  3. Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

Jawaban :

  1. Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah : (a) merasa capek karena beliau harus mengerjakan banyak tugas tambahan diluar tugas utamanya sebagai guru. (b) merasa bosan, karena harus mengerjakan rutinitas tugas tambahan yang hampir sama sedangkan guru lainnya tidak mendapatkan tugas sebanyak beliau. (c) merasa bingung, karena Pak Eling sudah tidak mampu menentukan skala prioritas dalam menyelesaikan berbagai macam tugas yang sedang diembannya. (d) merasa kecewa karena ternyata ada hasil pekerjaan yang menurutnya sudah dikerjakan begitu maksimal namun tidak diterima atasan dengan lapang dada. (e) merasa khawatir, karena sebetulnya beliau memahami tugas utamanya adalah mengajar tapi sering terbengkalai karena harus mengerjakan tugas tambahan lainnya.
  2. Kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan  Bapak Eling adalah : (a) Pengenalan diri/Pengelolaan Diri – Mengelola Emosi dan Fokus untuk Mencapai Tujuan. Hal ini dibutuhkan Pak Eling untuk bisa fokus pada apa yang sedang dihadapi saat itu dan apa yang sedang dikerjaan saat itu, dengan peran multitasking harusnya Pak Eling lebih bijaksana dalam menentukan skala prioritas pekerjaan dan bijaksana dalam manajemen waktu. (b) Kesadaran Diri - Pengenalan Emosi. Pak Eling bisa menanyakan ke diri sendiri terlebih dahulu apa yang sedang dia rasakan saat menghadap Kepala sekolah, apakah merasa capek, kecewa atau khawatir dengan hasil proposal yang disampaikan ke kepala sekolah. Setelah menemukan jawabannya Pak Eling bisa melanjutkan dengan melakukan metode STOP (berhenti sejenak, tarik nafas, amati apa yang sedang terjadi baik yang terjadi pada diri sendiri atau keadaan disekelilingnya, baru melanjutkan aktifitas selanjutnya) untuk mengembalikan kesadaran diri sepenuhnya pada saat ini. Pak Eling harus benar-benar mempertimbangkan untung ruginya jika sikap mengundurkan diri menjadi pilihannya. Dengan mengetahui kuantitas untung rugi, maka diharapkan tidak menjadi penyesalan panjang dikemudian hari. (c) Kesadaran Sosial - Keterampilan Berempati. Jika Pak Eling sudah memiliki pemahaman dan kemampuan mengenal serta mengelola diri sendiri, maka Pak Eling akan membangun kemampuan untuk menempatkan diri dan melihat perspektif orang lain. Pak Eling mempunyai atasan yang sudah percaya penuh kepada beliau dengan berbagai hal positif yang ada padanya dan tiba-tiba berniat mengundurkan diri ditengah tugas yang belum semuanya diselesaikan. Apakah Pak Eling sudah mempertimbangkan kondisi apa yang akan terjadi setelahnya untuk instansi, siapa yang akan mengambil dan menggantikan perannya, bagaimana agar kondisi itu tetap berjalan dengan orang-orang baru yang nanti akan menggantikan dirinya. Jika Pak Eling mau memposisikan diri sebagai kepala sekolah dalam ini, maka Pak Eling akan berfikir ulang niat mengundurkan diri di tengah-tengah tugas yang sedang diembannya. (d) Keterampilan Berelasi – Kerja Sama dan Resolusi Konflik. Keterampilan mengelola tugas dan peran dalam kelompok, Bagaimana mengelola peran yang berbeda-beda? Meskipun Pak Eling multitasking, semua pekerjaan akan teratasi dengan baik jika beliau memiliki komunikasi yang positif antar personil. Untuk itu kemampuan komunikasi dan hubungan personal yang saling menguntungkan harus terus dibina dan dikembangkan oleh Pak Eling. (e) Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab. Pengambil keputusan yang bertanggung jawab akan mempertimbangkan semua aspek, alternatif pilihan, berikut konsekuensinya, sebelum kemudian mengambil keputusan. Begitupun Pak Eling yang sudah mengambil keputusan menerimu beberapa tugas tambahan yang diberikan oleh kepala sekolah. Artinya Pak Eling harus bertanggung jawab penuh  dan berani mengambil konsekuensi dengan segala kemungkinannya.
  3. Jika saya sebagai Bapak Eling, yang saya lakukan adalah: (a) Benar-benar quality time disaat waktu senggang/libur dengan melakukan hobi yang bisa mengembalikan badan dan fikiran menjadi lebih segar. (b) Merenung dan merefleksikan apa yang sudah dikerjakan selama ini, apa yang sudah berhasil dan bagaimana bisa mencapainya untuk kemudian dijadikan peningkatan kedepannya? Apa yang membuat gagal dan mengapa bisa seperti itu untuk kemudian diambil hikmahnya, berbenah dan belajar lebih baik lagi agar peristiwa yang sama tidak terulang kembali. (c) Mempertimbanggkan segala keuntungan dan kerugian dari semua peran yang selama ini dijalankan. Apakah aspek dan dampaknya bagi diri sendiri, bagi keluarga dan terutama bagi instansi. Kemudian meninjau kembali dengan visi misi pribadi maupun organisasi. Apakah sudah sesuai visi misi tersebut atau justru sebaliknya. (d) Berbagi cerita atas semua suka duka/keluh kesah selama menjalankan tugas dengan orang yang benar-benar bisa dipercaya dan diharapkan bisa memberi solusi seperti keluarga, sahabat atau orang terdekat karena terkadang sudut pandang orang lain yang memahami diri kita bisa menjadi cermin terbaik bagi kita kedepannya. (e) Menyampaikan kelebihan dan kelemahan diri serta suka duka beberapa tugas kepada kepala sekolah dan mencoba berkoordinasi untuk langkah terbaik ke depannya terkait tugas-tugas lainnya. (f) Menyimpulkan titik temu dan dengan penuh tanggungjawab atas semua konsekuensi. Segala permasalahan pasti ada penyelesaiannya.


Share:

0 Comments:

Posting Komentar

TOKO ONLINE "POTRET MATEMATIKA"

CHANNEL YOUTUBE

RUBEMA SMP

STATISTIK

Chat Me!

Followers

ADMIN : WAYAN SUBADRE

ADMIN : WAYAN SUBADRE

TUTORIAL SKP DAN DUPAK

TUTORIAL AKUN BELAJAR.ID

Blog Archive

VIDEO DOKUMENTASI

TUTORIAL GOOGLE CLASSROOM

TIPS & TRIK CPNS & PPPK