Seputar Pembelajaran Matematika dan Pemanfaatan IT

SELAMAT DATANG DI WEBSITE POTRET MATEMATIKA

Tempat Belajar Matematika dan Teknologi Informasi.

SELAMAT DATANG DI WEBSITE POTRET MATEMATIKA

Berbagi Tentang Program Pendidikan Guru Penggerak.

SELAMAT DATANG DI WEBSITE POTRET MATEMATIKA

Pemanfaatan Website Rumah Belajar Kemdikbudristek untuk Pembelajaran Inovatif.

SELAMAT DATANG DI WEBSITE POTRET MATEMATIKA

Tutorial Aplikasi Google, Microsoft, dan Video Pembelajaran ada disini.

SELAMAT DATANG DI WEBSITE POTRET MATEMATIKA

Laporan Penelitian, PTK, R n D, Best Practice, Jurnal, dan Prosiding.

Senin, 20 Desember 2021

Koneksi Antar Materi - Budaya Positif

 


Berikut ini mind mapping koneksi antar materi budaya positif yang saya buat.


Selanjutnya saya merancang tindakan untuk aksi nyata yang saya lakukan.


Semoga bermanfaat.

Salam dan Bahagia.

Share:

Minggu, 19 Desember 2021

Jurnal Refleksi Minggu ke-9 Calon Guru Penggerak

 


19 Desember 2021

Jurnal Refleksi kali ini menggunakan model Papan Cerita Reflektif ⟮Reflective Storyboard⟯.

Kegiatan pembelajaran yang diikuti: 

Ruang Kolaborasi:
Presentasi hasil kerja kelompok, tanya jawab, dan melakukan diskusi bersama CGP lain dan fasilitator.

Refleksi Terbimbing:
Melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah dilakukan, dengan menjawab pertanyaan pemandu.

Demonstrasi Kontekstual:
Membuat skenario dan video praktik penerapan segitiga restitusi pada murid.

Elaborasi Pemahaman:
Menyimak pemaparan instruktur, berdiskusi dengan CGP lain, melakukan refleksi

Pembelajaran:
Saya belajar tentang disiplin positif dan motivasi, keyakinan kelas, kebutuhan dasar, posisi kontrol, dan segitiga restitusi.

Yang Saya Rasakan
Bersemangat, Antusias, tertarik mempelajari lebih dalam, dan tertantang menerapkan budaya positif.

Langkah ke Depan
Terus belajar dan berlatih, diskusi dengan rekan guru, mencari inspirasi praktik budaya positif, menerapkan budaya positif di kelas dan di sekolah.

Semoga Bermanfaat.
Salam dan Bahagia.


Share:

Kamis, 16 Desember 2021

Demonstrasi Konstektual - Budaya Positif

 


Setelah mempelajari konsep-konsep inti Budaya Positif dan melakukan refleksi terbimbing, selanjutnya mendemonstrasikan pemahaman secara kontekstual di ranah sekolah. Berikut ini Skenario dan Praktik Segitiga Restitusi yang telah saya lakukan di sekolah.



Share:

Ruang Kolaborasi - Budaya Positif

 


Dalam kelompok masing-masing, kita mempelajari dan menganalisis kasus-kasus yang disediakan.

KASUS 1

Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak dapat masuk dan mengajar. Akhirnya dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru SMP. Beberapa murid perempuan, Fifi dan Natali, mengetahui hal ini dan mulai menggunakan kesempatan dan bersikap seenaknya, tertawa dan tidak mengindahkan kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba mendekati kedua murid perempuan tersebut dan menegur mereka dengan halus, namun ketiganya tetap berlaku tidak pantas. Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah mengobrol. Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu Santi menanyakan apakah mereka bersedia melakukan restitusi? Fifi dan Natali sempat berdebat sedikit, namun pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf. Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan kalau mereka ingin melakukannya, dan menanyakan kembali, apa yang mereka bisa lakukan dengan restitusi? Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Keduanya mengusulkan bagaimana kalau mereka mengadakan sebuah diskusi kelas dengan teman-teman sekelasnya tentang bagaimana seharusnya sikap mereka dalam menjalan keyakinan kelas, terutama tentang sikap saling menghormati, serta mengusulkan mengirim email kepada Ibu Eni tentang keputusan mereka tersebut. Mereka pun akan memberitahu Ibu Eni bahwa mereka akan mengusulkan kepada Kepala Sekolah agar kali waktu ketiadaan guru, agar Ibu Eni yang menggantikan dan pada kesempatan itu mereka dapat menunjukkan sikap yang lebih santun.

  1. Dalam penerapan Restitusi kasus di atas, sikap-sikap restitusi apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi?
  2. Apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan kesalahan yang telah dibuat? Bagaimana dengan solusi yang diusulkan keduanya, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah dilakukan?
  3. Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu Eni dalam menangani Fifi dan Natali? Jelaskan jawaban Anda.
Hasil Diskusi :




KASUS 2

Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun akhirnya sampai di gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera di peraturan sekolah. Di depan pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna putih. Sabrina berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah mengenakan sepatu. Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam dan warna sepatu. Sabrina menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru dan salah mengenakan sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang karena rumahnya jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”. Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar dapat tetap mengenakan sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak usah bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya dan memberikannya kepada pak Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah karena malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu.
  1. Kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh Sabrina?
  2. Nilai kebajikan atau Keyakinan Sekolah apa yang dituju dengan bersepatu warna hitam?
  3. Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, kira-kira apa yang akan dikatakannya dan bagaimana sikapnya serta apa yang akan ditawarkan ke Sabrina?
Hasil Diskusi :




KASUS 3

Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun beliau memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran dan tampak acuh tak acuh pada pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke depan dan kerjakan di papan tulis”. Fajar pun tampak malas-malasan maju ke depan, dan sesampai di depan papan tulis pun, Fajar hanya diam terpaku, sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan memainkan spidol di tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali perhatikan! Sudah sana, duduk kembali, kira-kira siapa yang bisa?” Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi pada Fajar, sepertinya tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak terlalu bagus untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh ibu Dani, Fajar hanya menjawab, “Gak tahu Bu”. Ibu Dani pun menjawab, “Gimana sih Fajar, kamu gak kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek-capek mengajarkan kamu. Gak kasihan sama Ibu?” dan Fajar pun diam membisu.
  1. Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya kepada Fajar?
  2. Kebutuhan apa yang diperlukan oleh Fajar? 
  3. Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan dilakukan atau dikatakan olehnya?
Hasil Diskusi :




KASUS 4

Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3 kancingnya terlepas. Pada saat itu guru piket langsung melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala sekolah. Ibu Kepala Sekolah, Ibu Suti menanyakan Dino tentang Keyakinan Sekolah yang telah disepakati, yaitu tentang sikap saling menghormati. Ibu Suti melanjutkan bertanya apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, apa kebutuhan Anto dalam peristiwa ini? Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki pak. Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino apakah dia bersedia menjahitkan kembali ketiga kancing Anto tersebut? Kesal, Dino menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau gimana menjahit pak.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak, memandang kemeja Anto, dan menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan, guru Tata Busana”. Dino menyetujui dan sepanjang siang itu belajar menjahit dan memperbaiki kemeja Anto. Terakhir terlihat pada jam pulang sekolah kedua anak laki-laki tersebut sudah bercengkrama dan bersenda gurau kembali.
  1. Nilai kebutuhan apa yang diperlukan oleh Dino?
  2. Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh kepala sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan demikian?
  3. Dalam kasus tersebut di atas siapa yang dikuatkan, siapa yang mengaitkan ke keyakinan yang lebih tinggi, serta siapa yang dipuaskan? Coba Anda jelaskan jawaban Anda.
Hasil Diskusi :



Demikian semoga bermanfaat.
Share:

Minggu, 12 Desember 2021

Jurnal Refleksi Minggu ke-8 Calon Guru Penggerak

 


12 Desember 2021

Jurnal Refleksi kali ini menggunakan model refleksi 5M. Model refleksi 5M diadaptasi dari model 5R ⟮Bain, dkk, 2002, dalam Ryan & Ryan, 2013⟯. 5M terdiri dari langkah-langkah berikut:
  1. Mendeskripsikan ⟮Reporting⟯: menceritakan ulang peristiwa yang terjadi.
  2. Merespon ⟮Responding⟯: menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam menghadapi peristiwa yang diceritakan, misalnya melalui pemberian opini, pertanyaan, ataupun tindakan yang diambil saat peristiwa berlangsung.
  3. Mengaitkan ⟮Relating⟯: menghubungkan kaitan antara peristiwa dengan pengetahuan,keterampilan, keyakinan atau informasi lain yang dimiliki.
  4. Menganalisis ⟮Reasoning⟯: menganalisis dengan detail mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi, lalu mengambil beberapa perspektif lain, misalnya dari teori atau kejadian lain yang serupa, untuk mendukung analisis tersebut.
  5. Merancang ulang ⟮Reconstructing⟯: menuliskan rencana alternatif jika menghadapi kejadian serupa di masa mendatang.
Langkah-langkah Refleksi 5M saya sebagai berikut.

Pembelajaran minggu ini adalah pembelajaran akhir modul 1.3 yaitu Aksi Nyata dan awal modul 1.4. Pada pembelajaran akhir Modul 1.3 yaitu Aksi Nyata, saya merancang tindakan yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi melalui langkah Inkuiri Apresiatif Model BAGJA. Modul 1.4 Budaya Positif diawali dengan Mulai dari Diri. Pada pembelajaran ini, saya menjawab pertanyaan tentang pengetahuan, pengalaman dan harapan pada diri dan murid terkait Budaya Positif di sekolah. Pada bagian Eksplorasi Konsep, saya mencermati bahan ajar dan menjawab pertanyaan tentang pandangan terhadap suatu kasus, motivasi, dan budaya positif di sekolah. Saya juga melakukan diskusi dengan rekan CGP lain terhadap pandangan dalam kasus yang diberikan. Alur pembelajaran berikutnya adalah Ruang Kolaborasi. Pada pembelajaran ini, saya mengikuti kegiatan diskusi kelompok bersama rekan CGP dan fasilitator secara tatap muka daring, untuk membahas penerapan budaya positif dan mendiskusikan kasus-kasus dalam kelompok kecil.

Dalam mengikuti pembelajaran, saya merasa tertantang karena materi ini adalah materi baru bagi saya yang sebelumnya tidak pernah mendalami tentang psikologi pendidikan. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada setiap kasus, saya membuka kembali modul, bahan ajar, maupun browsing di internet. Saya bersemangat dalam pembelajaran kali ini, terutama dalam ruang kolaborasi karena saya bisa berbagi pengalaman dan menemukan inspirasi dari pengalaman rekan lain. Saya selalu berusaha menyelesaikan setiap tugas dengan baik dan tepat waktu.

Budaya positif sangat berkaitan erat dengan kondisi sehari-hari di sekolah. Hal-hal yang telah terbiasa dilakukan di sekolah, ternyata sebagian besar adalah ilusi, misalnya guru mengontrol murid, memberikan penguatan positif, dan hak untuk memaksa. Dalam mengambil solusi atas permasalahan, guru hendaknya bertindak sebagai manajer yang menyadarkan murid atas kesalahnya, menguatkan keyakinan murid, dan mengarahkan untuk memperbaiki diri.

Penerapan disiplin di sekolah selama ini, banyak yang miskonsep dengan konsep budaya positif. Misalnya disiplin tepat waktu. Murid yang terlambat datang ke sekolah akan diberikan sanksi/hukuman tetapi belum dapat memperbaiki kesalahannya. Ketika menghadapi murid yang bermasalah, terkadang posisi guru sebagai penghukum dan pembuat orang merasa bersalah. Padalah hal tersebut berdampak negatif bagi psikologis murid dan tidak memperbaiki kesalahan yang diperbuat.

Pada kegiatan pembelajaran selanjutnya, saya berkeyakinan bahwa saya mampu melakukannya. Pengalaman belajar selama ini telah membekali diri saya dengan kemampuan belajar mandiri, berpikir kritis, kreativitas menemukan solusi permasalahan, mampu berkolaborasi dalam menyelesaikan tugas, dan komunikatif dalam menyampaikan ide/gagasan. Di kelas, saya akan menggali keyakinan kelas untuk dipedomani oleh murid. Apabila menemukan murid bermasalah, saya bisa menerapkan segitiga restitusi untuk membantu murid memperbaiki kesalahannya sehingga kita dapat menghindari pemberian hukuman dan memberi alternatif sebuah konsekuensi pada murid.

Demikian Jurnal Refleksi Minggu Ke-8 yang saya susun.

Salam dan Bahagia.
Share:

Sabtu, 04 Desember 2021

Jurnal Refleksi Minggu ke-7 Calon Guru Penggerak

 


5 Desember 2021

Jurnal Refleksi kali ini menggunakan model refleksi 5M. Model refleksi 5M diadaptasi dari model 5R ⟮Bain, dkk, 2002, dalam Ryan & Ryan, 2013⟯. 5M terdiri dari langkah-langkah berikut:
  1. Mendeskripsikan ⟮Reporting⟯: menceritakan ulang peristiwa yang terjadi.
  2. Merespon ⟮Responding⟯: menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam menghadapi peristiwa yang diceritakan, misalnya melalui pemberian opini, pertanyaan, ataupun tindakan yang diambil saat peristiwa berlangsung.
  3. Mengaitkan ⟮Relating⟯: menghubungkan kaitan antara peristiwa dengan pengetahuan,keterampilan, keyakinan atau informasi lain yang dimiliki.
  4. Menganalisis ⟮Reasoning⟯: menganalisis dengan detail mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi, lalu mengambil beberapa perspektif lain, misalnya dari teori atau kejadian lain yang serupa, untuk mendukung analisis tersebut.
  5. Merancang ulang ⟮Reconstructing⟯: menuliskan rencana alternatif jika menghadapi kejadian serupa di masa mendatang.
Langkah-langkah Refleksi 5M saya sebagai berikut.

Pada minggu ini, saya mengikuti pembelajaran pada tahap demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman bersama instruktur Ibu Amelia, dan melakukan koneksi antar materi. Saya diminta membagikan impian tentang murid masa depan, dan berkomentar pada CGP lain. Konsep IA yang dipelajari pada Eksplorasi Konsep dibuat menjadi sebuah kesimpulan yang dibagikan pada LMS dan saling dikomentari oleh CGP lain.  Instruktur memberikan penguatan-penguatan tentang pentingnya memetakan kekuatan aset untuk mewujudkan visi guru penggerak dan memberi penekanan penerapan konsep IA. Pada pembelajaran koneksi antar materi, saya membuat koneksi mengenai visi guru penggerak yang telah dipelajari dengan modul 1.1 dan 1.2 yang telah dipelajari sebelumnya.

Saya bersyukur bisa mengikuti Pendidikan Guru Penggerak sampai tahap ini. Saya merasa antusias karena ini merupakan hal baru bagi saya sehingga saya tertarik untuk mengetahui lebih jauh. Saya senang dan bersemangat bisa berbagi pemikiran dengan rekan satu kelompok, sekaligus membuka hati dan pikiran untuk menerima hasil pemikiran anggota lain. Untuk membuat presentasi yang disepakati, saya merasa tertantang untuk menyelesaikannya dengan baik dan tepat waktu. Dengan kolaborasi dengan rekan satu kelompok, saya yakin dapat menyelesaikannya. Ketika sesi presentasi, presentasi yang saya lakuakan berjalan lancar. Saya kagum dengan presentasi kelompok lain yang bagus dan lengkap, sehingga saya berharap dapat menirunya. Saya berharap kegiatan ini memberikan dampak positif bagi murid. Pembelajaran ini juga memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, menarik, menantang, dan kolaboratif.

Saya telah mempelajari konsep Inkuiri Apresiatif yang berbasis kekuatan positif dengan langkah-langkah BAGJA. Setelah memperoleh gambaran aset yang dilimiki, saya belajar menyelami kekuatan-kekuatan positif yang dimiliki oleh tiap aset, beserta fungsi tiap kekuatan tersebut dalam mewujudkan visi. Dengan mempelajari pemetaan aset, kekuatan, dan fungsinya dalam mewujudkan visi, saya memperoleh pembelajaran seberapa kekuatan pendukung dan bagaimana mengelola aset dalam mewujudkan visi. Untuk menerapkan Inkuiri Apresiatif dalam melakukan perubahan, kita perlu memetakan aset utama dan aset pendukung beserta kekuatan dan fungsinya secara rinci. Ini diperlukan sebab dalam melakukan perubahan, kita bertolak dari kekuatan positif yang dimiliki. Dalam melakukan perubahan, diperlukan perencanaan yang matang, visi yang jelas, aset yang dimiliki, komitmen, langkah-langkah kerja, peran dan fungsi personil, dan evaluasi. Semua yang diperlukan dalam melakukan perubahan tercantum dalam langkah-langkah BAGJA.

Pembelajaran dengan alur MERRDEKA merupakan langkah pembelajaran yang dilakukan dalam Pendidikan Guru Penggerak. Alur ini mengajak CGP berpikir reflektif, kritis, belajar secara kolaboratif, menuangkan ide secara kreatif, dan menyampaikan gagasan atau ide secara komunikatif. Menggali konsep, memahami materi, berkolaborasi, dan merefleksi tentang pendekatan perubahan berbasis Inkuiri Apresiatif melalui alur MERRDEKA dapat memberikan pemahaman yang utuh tentang Inkuiri Apresiatif berdasarkan kekuatan aset yang dimiliki. Pembelajaran dengan langkah-langkah tersebut memberikan pengalaman belajar yang sangat berarti. Pengalaman belajar yang diperoleh nantinya dapat diterapkan dalam melakukan perubahan.

Untuk mengikuti pembelajaran yang serupa ke depan, saya perlu melakukan langkah-langkah reflektif, yaitu menggali kekuatan dan kelemahan serta mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan. Untuk menunjang pembelajaran, saya perlu mencari inspirasi dari rekan-rekan CGP lain. Dalam mengerjakan tugas, saya berkolaborasi dengan rekan satu kelompok. Dalam berdiskusi, saya berusaha membuka pikiran untuk menerima perbedaan pendapat karena perbedaan pendapat akan saling melengkapi pencapaian tujuan. Untuk memperlancar kegiatan pembelajaran, saya mencari sumber-sumber belajar lain yang mendukung secara mandiri. 

Demikian Jurnal Refleksi Minggu Ke-7 yang saya susun.

Salam dan Bahagia.
Share:

Jumat, 03 Desember 2021

Aplikasi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Terbaru untuk Tahun 2021


Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 8 tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Kinerja Pegawai Negeri SIpil yang merupakan perwujudan teknis dari Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang semula berbasis poin kegiatan, pada peraturan terbaru ini berbasis pada outcome.

Salah satu perubahan penting dari penilaian kinerja pegawai negeri sipil berdasarkan peraturan pemerintah nomor 30 tahun 2019 tentang penilaian kinerja PNS adalah bahwa penilaian kinerja wajib dilaksanakan dalam kerangka sistem manajemen kinerja pegawai negeri sipil yang terdiri atas perencanaan kinerja, pelaksanaan, pemantauan dan pembinaan kinerja, penilaian kinerja, serta tindak lanjut penilaian kinerja yang dikelola dalam suatu sistem informasi kinerja.

Berikut ini Aplikasi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Terbaru yang dapat digunakan mulai Juli 2021 secara offline untuk membantu dalam pengadministrasian dokumen kepegawaian.

Aplikasi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) download Disini.

Share:

TOKO ONLINE "POTRET MATEMATIKA"

CHANNEL YOUTUBE

RUBEMA SMP

STATISTIK

Chat Me!

Followers

ADMIN : WAYAN SUBADRE

ADMIN : WAYAN SUBADRE

TUTORIAL SKP DAN DUPAK

TUTORIAL AKUN BELAJAR.ID

Blog Archive

VIDEO DOKUMENTASI

TUTORIAL GOOGLE CLASSROOM

TIPS & TRIK CPNS & PPPK