Seputar Pembelajaran Matematika dan Pemanfaatan IT

Jumat, 29 Oktober 2021

Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

 


Kesimpulan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara 

Pendidikan dan  Pengajaran merupakan dua istilah yang sangat perlu dipahami secara lebih mendalam oleh pendidik. Selama ini dua istilah ini sering dianggap sama. Menurut Ki Hadjar Dewantara (Bapak Pendidikan Indonesia) antara pendidikan dan pengajaran adalah dua hal yang memiliki pengertian berbeda. "Pendidikan" menurut Ki Hadjar Dewantara adalah tuntunan bagi seluruh kodrat alam dan kodrat zaman yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya. Sedangkan "Pengajaran" adalah pendidikan dengan cara memberi ilmu atau pengetahuan agar bermanfaat bagi kehidupan lahir dan batin.

Menurut Ki Hadjar Dewantara pengajaran dan pendidikan harus selaras dan sejalan dengan penghidupan dan kehidupan bangsa agar semangat dan rasa cinta terhadap tanah air dapat terus terpelihara. Ki Hadjar Dewantara menekankan agar pendidikan selalu memperhatikan; a) Kodrat Alam dan Kodrat Zaman, b) Kemerdekaan, c) Kemanusiaan, d) Kebudayaan, dan e) Kebangsaan. Semua ini tujuannya yaitu agar terwujud pendidikan yang memerdekakan siswa.

Esensi merdeka dalam belajar meliputi 1) fokus pada tujuan; 2) mandiri terhadap cara mencapai tujuan; dan 3) bersifat reflektif. Semangat Merdeka Belajar itu pada dasarnya memiliki esensi memberikan kebebasan kepada anak untuk menggeluti bidang yang disukai.

Apakah murid saya sudah merdeka di dalam belajar? Pertanyaan ini muncul setelah saya memahami modul terkait filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara pada Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 4 ini.

Sebelum saya mempelajari modul ini saya beranggapan bahwa murid saya itu adalah kertas putih kosong dan saya bebas mengisinya, maka saya pun mengisi mereka dengan memberikan transfer ilmu tanpa memikirkan apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah bermakna bagi mereka atau tidak. Dalam pembelajaran yang saya lakukan saya lebih sering menggunakan strategi pembelajaran yang menurut saya sudah baik tetapi jarang memperhatikan kebutuhan siswa atau pembelajaran seperti apa yang mereka inginkan. Saya juga jarang membuat kesepakatan bersama saat mengawali pelaksanaan pembelajaran, saya sering memberikan hukuman kepada siswa saat mereka tidak mengerjakan tugas-tugas yang saya berikan. Selain itu saya sangat menginginkan dalam pembelajaran yang saya lakukan siswa bisa tertib, duduk yang rapi, diam, dengan pandangan yang terpusat kepada gurunya. Semua itu saya anggap pelaksanaan pembelajaran yang sudah baik dan membuat murid saya dengan mudah memahami materi-materi yang saya sampaikan.



Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara 

Ketika saya cermati dan mengelaborasikan dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, semua itu ternyata sangat bertentangan dengan apa yang saya pelajari pada modul ini. Ki Hadjar Dewantara memandang anak itu sebagai kertas putih yang sudah berisi coretan namun masih buram, nah tugas kita sebagai guru untuk menjadikan coretan yang buram itu semakin jelas. Artinya setiap anak sudah memiliki bakat dan potensinya masing-masing. Selanjutnya tugas kita sebagai guru untuk memunculkan dan mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa tersebut. Selain itu berdasarkan filosofi pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara, kita harus memandang siswa kita sebagai individu yang berbeda dan unik. Setiap siswa punya gaya belajar dan potensinya masing-masing, sehingga kita sebagai guru harus melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kondrat anak tersebut. Artinya dalam melaksanakan pembelajaran guru harus selalu memperhatikan perbedaan individu dan juga melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Selain itu filosofi pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara yang perlu saya terapkan di dalam melaksanakan pembelajaran yaitu "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani". Sebagai seorang guru kita harus selalu memberikan teladan, membangun semangat, dan juga memberikan dorongan kepada murid kita, agar murid kita dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodrat dan potensi yang mereka miliki.

Kompleksitas persoalan pendidikan di Indonesia jika ditempatkan pada konteks kontemporer atau kekinian, pada titik tertentu terutama terkait dengan tiga hal mendasar, yang dalam perspektifnya Ki Hadjar Dewantara dikenal dengan konsep “Trikon”, yakni: “kontinuitas”, “konvergensitas”, dan “konsentrisitas”. Pertama, kontinuitas, berkaitan erat dengan konsep pentingnya apa yang dinamakan kesinambungan dalam proses perubahan dan pengembangan pendidikan. Kedua konvergensitas, fokusnya terkait dengan pemahaman tentang pentingnya pembagunan pendidikan yang mesti didasarkan pada perpaduan antara berbagai keragaman yang ada. Kemudian ketiga, konsentrisitas, maknanya terkait dengan gagasan ideal tentang pentingnya setiap upaya pembangunan sistem dan nilai-nilai pendidikan itu, yang semestinya tetap mempertahankan kemungkinan tetap tegak, teguh, dan kokohnya nilai-nilai budaya.

Adapun beberapa hal yang dapat segera saya lakukan agar kelas saya nantinya dapat mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara diantaranya; 
  1. Merancang dan melakukan asessmen diagnostik awal untuk mengetahui profil siswa;
  2. Merancang pembelajaran sesuai dengan hasil asessmen diagnostik awal yang telah dilakukan.
  3. Membuat kesepakatan belajar;
  4. Menciptakan  lingkungan belajar yang mendukung proses berpikir kritis dan pemecahan masalah untuk siswa;
  5. Memberikan variasi bentuk tugas sesuai dengan potensi siswa;
  6. Melakukan aktualisasi pendidikan karakter di dalam kelas sehingga terbangun karakter yang kuat di lingkungan sekolah dan masyarakat;
  7. Melaksanakan pembelajaran dengan metode bermain sambil belajar;
  8. Memfasilitasi sarana belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukan eksplorisasi kemampuan secara maksimal; dan
  9. Melakukan penilaian outentik;
Demikian kesimpulan dan refleksi tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Semoga bermanfaat.


Share:

0 Comments:

Posting Komentar

TOKO ONLINE "POTRET MATEMATIKA"

CHANNEL YOUTUBE

RUBEMA SMP

STATISTIK

Chat Me!

Followers

ADMIN : WAYAN SUBADRE

ADMIN : WAYAN SUBADRE

TUTORIAL SKP DAN DUPAK

TUTORIAL AKUN BELAJAR.ID

Blog Archive

VIDEO DOKUMENTASI

TUTORIAL GOOGLE CLASSROOM

TIPS & TRIK CPNS & PPPK